Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

'Kemarin PKS Bilang Rugi Dukung Anies, Sekarang Minta Dukungan Anies'

 

Analisis Politik PKS dan Anies Baswedan: Dukungan di Tengah Ketegangan Pilgub Jakarta dan Jawa Barat

Oleh: Tarmidzi Yusuf, Kolumnis

Ketegangan sempat terjadi antara Anies Rasyid Baswedan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada masa pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Hal ini disebabkan oleh manuver beberapa juru bicara PKS yang menyebut soal tenggat waktu bagi Anies untuk mencari mitra koalisi.

Para juru bicara PKS mengungkapkan polemik ini di media, alih-alih melakukan pertemuan langsung seperti yang dilakukan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Yang menarik, Presiden PKS Ahmad Syaikhu tetap diam terhadap manuver para juru bicaranya.

Ketegangan terkait tenggat waktu 4 Agustus 2024 itu disebut sebagai bagian dari strategi PKS, meskipun pihak Anies Baswedan tidak pernah menyebutkan adanya tenggat waktu tersebut. Manuver ini disebut sebagai sinyal awal bahwa PKS akan mengalihkan dukungannya dari Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.

PKS, sebagai partai yang dikenal berbasis dakwah, memilih meninggalkan Anies dengan cara yang dianggap kurang etis dibandingkan dengan pendekatan yang dilakukan Partai NasDem dan PKB. Pada akhirnya, PKS memutuskan mendukung Ridwan Kamil, yang mendapat dukungan Presiden Jokowi, dalam Pilgub Jakarta, sekaligus meninggalkan dukungannya untuk Anies.

Ketegangan ini semakin memanas ketika Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring mencuitkan pernyataan kontroversial terkait dukungan PKS terhadap Anies. Dalam cuitannya di akun media sosial X, Tifatul menyebut bahwa PKS "rugi" mendukung Anies dalam Pilpres 2024. Cuitan tersebut mengundang perbincangan luas di media sosial.

Pada 14 November 2024, situasi politik antara PKS dan Anies kembali menarik perhatian ketika pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, menemui Anies di Pendopo Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pertemuan ini bertujuan untuk meminta dukungan Anies dalam Pilgub Jawa Barat.

Anies pun menyampaikan doa dan harapannya agar Syaikhu-Ilham sukses dalam kontestasi tersebut. Namun, Plh. Presiden PKS Ahmad Heryawan berharap lebih dari sekadar doa. Ia berharap Anies turut berkampanye untuk pasangan RIKA-Suswono dalam Pilgub Jakarta.

Menanggapi pertanyaan wartawan, Anies tidak memberikan jawaban pasti mengenai keterlibatannya dalam kampanye. Ia hanya menyatakan bahwa dirinya akan menunggu perkembangan selanjutnya.

Meski demikian, harapan terbuka dari PKS agar Anies memberikan dukungan aktif masih menjadi sorotan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah PKS akan berhasil mendapatkan dukungan Anies, mengingat ketegangan sebelumnya dan manuver-manuver politik yang terjadi.

Dalam konteks ini, dukungan Anies di Pilgub Jawa Barat dan Jakarta menjadi sangat berarti bagi PKS yang tengah menghadapi persaingan ketat. Di tengah situasi tersebut, manuver politik PKS yang sebelumnya berjarak dengan Anies kini terlihat kembali mengarah pada upaya rekonsiliasi dan meminta dukungan.

Namun, dinamika yang ada menggarisbawahi hubungan yang tidak stabil antara PKS dan Anies. Pada akhirnya, pilihan politik PKS untuk menjauh dari Anies menimbulkan konsekuensi tersendiri, terlebih saat PKS menghadapi tantangan untuk memenangkan kontestasi Pilgub di dua provinsi strategis, Jawa Barat dan Jakarta.(*)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2024 - Muslimtrend.com | All Right Reserved