IKN Nusantara Dinilai Masih Tak Berpenghuni, Akademisi Kritik Pengembangan yang Mandek
Pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tampaknya masih jauh dari kejelasan. Hingga saat ini, belum ada perkembangan signifikan terkait pembangunan maupun kebijakan baru yang dapat mendorong aktivitas di wilayah IKN.
Akademisi dari Cross Lecture, Ali Syarief, mengkritik kondisi IKN yang dinilainya sepi tanpa penghuni. Ali menyampaikan sindiran bahwa Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), sebagai sosok yang mencetuskan pemindahan ibu kota, sebaiknya "menunggu" di IKN.
"Daripada di Solo di demo - di Jakarta diteriakin, baiknya Anda @jokowi tungguin saja di IKN. Daripada sekarang tidak ada penghuninya… Katanya mau sering-sering nengok…," cuit Ali melalui akun Twitter pribadinya, @alisyarief, pada 9 November 2024.
Pernyataan Ali ini pun memicu tanggapan dari sebagian netizen, yang ikut menyindir kondisi Jokowi pasca-lengser, yang dianggap lebih cocok menjadi "penunggu IKN."
"Sekalian buzzer dibawa biar agak ramai tuh IKN," tulis seorang netizen.
"Di IKN pun, seandainya para kera dan binatang lain serta aktivis lingkungan ada yang koordinir, mereka akan demo juga, karena habitatnya dibabat tanpa kompensasi apapun," tambah netizen lainnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyatakan akan sering berkunjung ke IKN meski sudah tidak menjabat sebagai presiden. Pernyataan ini disampaikannya ketika diwawancarai oleh media pada kunjungannya ke IKN di pertengahan Oktober lalu.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, juga menegaskan keinginan Jokowi untuk terus berkunjung secara rutin ke IKN setelah masa jabatannya berakhir. Namun, Basuki mengakui bahwa jadwal kunjungan rutin tersebut belum dapat dipastikan secara rinci.
Basuki menambahkan bahwa ia masih akan berdiskusi dengan Jokowi terkait keberlanjutan proyek pembangunan IKN, mengingat komitmen Jokowi untuk terus memantau perkembangan proyek tersebut.(*)