Hizbullah Serang Pasukan Israel di Desa Chamaa, Lima Tewas dan 30 Terluka
Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, berhasil melakukan penyergapan terhadap pasukan Israel di desa Chamaa, Lebanon Selatan.
Dalam serangan tersebut, pasukan Israel gagal menduduki desa Chamaa. Lima pasukan Israel dilaporkan tewas, sementara 30 lainnya terluka. Dua tank Israel juga hancur dalam pertempuran tersebut.
Akibat serangan itu, pasukan Israel terpaksa mengevakuasi korban yang terluka.
Hizbullah mengungkapkan bahwa pasukan Israel mencoba mengirimkan sebuah tank Merkava untuk melindungi pasukan mereka. Namun, saat tank tersebut mencapai lokasi di antara kota al-Jebbain dan Tayr Harfa, tank tersebut diserang dan dibakar bersama awak di dalamnya.
Penyerangan ini menandai penghancuran tank ke-45 oleh Hizbullah dalam perang melawan Israel.
Serangan di Khiam dan Tantangan bagi Militer Israel
Hizbullah juga melancarkan sembilan operasi terhadap pasukan Israel di wilayah Khiam, yang menyebabkan Divisi ke-210 Israel kewalahan dalam mempertahankan diri.
Pada saat yang sama, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, 36 orang dirawat di rumah sakit di wilayah utara Israel.
Jumlah total pasien terluka yang dirawat di rumah sakit Israel sejak 10 Oktober 2023 kini mencapai 22.240 orang.
Korban di Gaza Utara dan Kekurangan Tenaga Militer Israel
Di Gaza utara, perlawanan Palestina terus menghadapi pasukan Israel, dengan serangan yang menghancurkan kendaraan militer dan menyebabkan korban jiwa di pihak pasukan Israel.
Awal bulan ini, media Israel melaporkan 24 tentara Israel tewas di Gaza utara sejak awal November, termasuk lima yang tewas dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia pada 12 November.
Mantan Mayor Jenderal Noam Tibon, seorang ahli militer Israel, mengungkapkan bahwa perang ini telah menelan biaya besar, dengan Israel kekurangan 10.000 tentara yang setara dengan satu divisi penuh.
Tibon juga menyatakan bahwa militer Israel telah kehilangan satu divisi lain sepanjang perang, baik yang tewas maupun yang terluka.
Dalam laporan terbaru, terdapat kekurangan besar dalam tenaga kerja militer Israel, dengan sejumlah prajurit tempur dikabarkan dipindahkan atau tidak terlibat dalam operasi tempur.
Sementara itu, pemerintah Israel tengah merancang pengecualian bagi komunitas Haredi dari wajib militer, yang turut mempengaruhi jumlah prajurit yang tersedia untuk pertempuran.(*)