PPATK Blokir Rekening Klub Malam Valhalla Terkait Dugaan Keterkaitan dengan Judi Online
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa pihaknya menduga rekening klub malam Valhalla Spectaclub Surabaya memiliki koneksi dengan praktik judi online. Dugaan ini terungkap setelah PPATK melakukan pemblokiran terhadap rekening yang terafiliasi dengan Ivan Sugianto, pengusaha sekaligus pelaku dugaan perundungan terhadap siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya berinisial EN.
"Terdapat pihak-pihak yang diduga terkait judi online yang terkoneksi dengan yang bersangkutan," ujar Kepala PPATK, Ivan Yustiawandana, dalam keterangan pers kepada wartawan pada Jumat (15/11/2024).
Namun, Ivan Yustiawandana tidak merinci lebih lanjut apakah klub malam Valhalla tersebut masih berada dalam satu klaster dengan kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Ia hanya mengonfirmasi bahwa PPATK telah memblokir belasan rekening yang diduga terhubung dengan kegiatan judi online.
"Yang diblokir beberapa belas saja. (Kasus ini) Berkembang terus," tambah Ivan. Meskipun demikian, ia belum menyebutkan jumlah uang yang ada di rekening yang telah diblokir tersebut, dengan alasan pihaknya masih melakukan penghitungan lebih lanjut.
"Sampai saat ini nilai masih dihitung," kata Ivan.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini PPATK tengah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mendalami lebih lanjut kasus ini. "Nanti biar penyidik yang akan mendalami yang bersangkutan," jelas Ivan.
Penangkapan Ivan Sugianto dilakukan pada Kamis (14/11/2024) di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Ivan diduga melakukan perundungan terhadap siswa SMA Kristen Gloria 2, EN. Dalam video yang beredar, Ivan tampak berjalan tanpa perlawanan dengan tangan terborgol, didampingi oleh sejumlah aparat kepolisian.
Sebelumnya, Ivan Sugianto sempat mengungkapkan niatnya untuk menyerahkan diri kepada pihak berwajib melalui sebuah video permintaan maaf. "Semoga Tuhan bisa mengampuni saya, semoga Tuhan bisa menjadikan saya manusia yang lebih baik. Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya," ungkap Ivan dalam video tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat keterkaitan antara tindak kekerasan terhadap siswa dengan dugaan tindak pidana lainnya, seperti judi online yang semakin terungkap melalui pemblokiran rekening oleh PPATK.(*)