Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] CCTV Mati hingga Karutan Cuti, Kaburnya Gembong Narkoba Miliki Kesamaan Pola

CCTV Mati hingga Karutan Cuti, Kaburnya Gembong Narkoba Miliki Kesamaan Pola

DPR Soroti Kejanggalan Kaburnya Tujuh Tahanan dari Rutan Salemba

Anggota Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunanjar Sudarsa, menyoroti sejumlah kejanggalan terkait kaburnya tujuh tahanan dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba. Ia mempertanyakan motif, strategi, dan kemungkinan adanya jaringan sindikat yang mendukung pelarian para tahanan tersebut.

"Siapa saja ketujuh orang yang melarikan diri ini? Kami ingin tahu apakah mereka merupakan bandar narkoba, pengguna, atau bagian dari sindikat. Hal ini penting untuk memahami pola pelarian ini," tegas Agun di Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Agun menilai, kasus kaburnya tahanan bukanlah persoalan sepele. Ia mengungkapkan adanya pola serupa terkait peristiwa ini di berbagai lokasi, seperti Kalioso, Malang, Medan, dan Ujung Pandang. Oleh karena itu, menurutnya, kejadian ini perlu dilacak lebih mendalam untuk menemukan korelasi antar peristiwa tersebut.

Selain itu, Agun juga menyoroti tidak berfungsinya kamera pengawas atau CCTV di rutan saat peristiwa ini terjadi. Penempatan tujuh tahanan dalam ruangan yang sama, kata dia, juga menjadi sebuah kejanggalan dalam kasus ini.

"Tujuh orang itu ditempatkan dalam satu kamar? Siapa yang membuat kebijakan ini? Kemungkinan semua tahanan di kamar itu melarikan diri sangat besar. Apalagi jika terkait dengan kasus narkoba, biasanya ada keterlibatan aparat penegak hukum hingga petinggi-petinggi lembaga," tuturnya.

Kecurigaan Agun semakin menguat setelah mengetahui bahwa kepala rutan Salemba sedang cuti saat insiden ini terjadi. "Lebih mencurigakan lagi, mengapa kepala rutan sedang cuti saat kejadian? Siapa kepala rutan ini? Kita harus menelusuri rekam jejaknya, mulai dari penempatannya sejak lulus hingga prestasinya selama bertugas," kata Agun.

Oleh karena itu, Agun menyatakan bahwa Komisi XIII DPR akan segera membentuk panitia kerja (Panja) Pemasyarakatan untuk mengkaji kasus ini lebih mendalam. "Panja ini tidak hanya untuk kasus di Rutan Salemba, tetapi juga untuk seluruh rutan di Indonesia, agar kejadian serupa tidak terulang kembali," tandas Agun.(*)

Baca Juga
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2024 - Muslimtrend.com | All Right Reserved