Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

'Bagaimana Bisa Seorang Fufufafa Yang Bodoh Jadi Wakil Presiden?

 Wapres Fufufafa

Pendidikan di Indonesia kembali menjadi topik panas di media sosial, terutama terkait dengan rencana pengajaran Kecerdasan Buatan (AI) dan Coding di tingkat sekolah dasar. Beberapa pengguna media sosial seperti @hnirankara menanggapi hal ini dengan kritikan tajam, mempertanyakan kesiapan infrastruktur pendidikan yang ada.

Dalam cuitannya pada 14 November 2024, @hnirankara mempertanyakan apakah anak-anak sekolah dasar di Indonesia sudah siap untuk mempelajari hal-hal teknis seperti AI dan Coding, mengingat banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas dasar seperti komputer dan pengajaran yang memadai.

Sebuah percakapan yang berkembang di Twitter juga memperlihatkan berbagai sudut pandang. Pengguna dengan akun @wrahardian2 mencoba memberikan jawaban dengan menunjukkan bahwa sudah ada mainan edukatif berbasis robotik yang bisa digunakan anak-anak untuk belajar coding, bahkan di sekolah dasar. Menurutnya, teknologi ini dapat dipelajari oleh anak-anak dengan coding sederhana, dengan beberapa produk yang tersedia di pasar, seperti AI untuk anak-anak.

Namun, balasan dari @hnirankara mengungkapkan pandangannya yang lebih kritis terhadap kondisi sosial ekonomi di Indonesia, di mana banyak orang tua yang belum mampu memberikan fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak mereka. Ia menilai bahwa tidak semua keluarga di Indonesia mampu membeli perangkat teknologi yang diperlukan untuk mendalami hal-hal seperti AI dan Coding.

Kontroversi ini semakin memanas dengan komentar-komentar keras dari pengguna lain yang terlibat dalam diskusi. Salah satu pengguna dengan akun @alfa_dhe99 mengkritik secara personal, mempertanyakan kepintaran @hnirankara dan mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan pandangannya.


Dalam debat yang berlangsung, @hnirankara tetap dengan pendiriannya bahwa pendidikan di Indonesia membutuhkan perhatian lebih terkait dengan fasilitas dan kemampuan para pendidik, bukan sekadar memperkenalkan materi yang belum sesuai dengan kebutuhan dasar para siswa.

Diskusi ini mencerminkan perbedaan pandangan yang tajam antara mereka yang mendukung kemajuan teknologi dalam pendidikan dan mereka yang merasa bahwa Indonesia harus fokus terlebih dahulu pada perbaikan infrastruktur pendidikan dasar dan kesetaraan akses untuk semua siswa. Sebagai tambahan, isu ini juga mengangkat pertanyaan lebih besar tentang kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, dan apakah sistem pendidikan kita sudah siap menghadapinya.(*)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2024 - Muslimtrend.com | All Right Reserved