Muslimtrend.com : Presiden Prabowo Subianto, mengakui bahwa Kabinet Merah Putih yang ia bentuk beranggotakan banyak orang alias gemuk. Namun, ia menegaskan bahwa terdapat alasan rasional di balik pembentukan kabinet yang lebih besar dibandingkan pemerintahan sebelumnya.
Salah satu alasan yang dikemukakan oleh Prabowo adalah fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, serta memiliki banyak pulau dan wilayah yang sangat luas. Menurutnya, hal ini membutuhkan penanganan dan pengawasan yang lebih intensif.
"Saya menyadari bahwa jumlah anggota kabinet ini bisa dianggap besar, tetapi bangsa kita juga merupakan bangsa yang besar," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna perdana di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, (23/10/2024).
Prabowo juga membandingkan Indonesia dengan Eropa Barat yang memiliki luas wilayah yang sebanding. Ia menyinggung bahwa Uni Eropa terdiri dari 27 negara, yang masing-masing memiliki menteri keuangan, menteri pertahanan, dan menteri dalam negeri.
"Untuk mengelola Eropa dibutuhkan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, dan 27 menteri dalam negeri. Indonesia memiliki wilayah yang sama luasnya dengan Eropa Barat," tambahnya.
Selain itu, Prabowo menekankan bahwa Indonesia menganut sistem politik demokratis, bukan otoriter. Menurutnya, jika Indonesia menganut sistem otoriter, maka tidak diperlukan banyak orang di dalam kabinet.
Oleh karena itu, Prabowo menyatakan bahwa penambahan anggota kabinet dilakukan untuk memperkuat pelaksanaan berbagai proyek yang mendukung pembangunan bangsa dan negara.
Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa pembentukan lima badan baru juga dilandasi oleh kebutuhan untuk memperkuat beberapa aspek tertentu. Ia membantah bahwa pembentukan badan tersebut bertujuan untuk mencampuri urusan kementerian.
"Saya ingin membantu, di mana ada hambatan, di mana ada kesulitan, kita atasi secepatnya. Kita harus jujur mengakui bahwa birokrasi kita terkenal rumit dan lambat," pungkas Prabowo. ***
Editor : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)