Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyatakan kedatangan Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al Hudzaifi semakin mempererat hubungan persaudaraan dua negara.
“Saya memastikan bahwa hubungan antara dua negara, kerajaan, dan masyarakat, berjalan dengan baik. Insya Allah kita akan berusaha untuk menjaga hubungan antara dua negara,” ujar Menag Yaqut saat menerima kunjungan Imam Besar di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024.
Imam Besar Masjid Nabawi akan melakukan kunjungan di Indonesia hingga Jumat (11/10). Imam Besar Masjid Nabawi akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, sejumlah ormas keagamaan, dan ditutup menjadi imam Shalat Jumat di Masjid Istiqlal.
Menag menyambut baik kunjungan Syekh Ahmad bin Ali Al Hudzaifi ini dan merasa terhormat karena telah bersedia mengunjungi Indonesia.
“Ini kehormatan bagi kami. Terima kasih kepada Syaikh Ahmad yang bersedia berkunjung ke negara kami. Sampaikan salam takdzim kami kepada Yang Mulia Raja Salman dan Putra Mahkota,” kata Menag Yaqut.
Ia juga mengapresiasi Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Al-Amudi yang selama ini telah menjadi mitra Kemenag dalam hubungan kerja sama dengan Arab Saudi.
“Hubungan terutama saya secara pribadi dengan Pak Duta Besar ini sudah seperti hubungan saudara jadi bukan lagi hubungan antara dua negara, tetapi hubungan antara dua saudara,” kata dia.
“Apapun persoalan kami sampaikan kepada beliau, pasti beliau akan segera carikan solusinya dengan cepat, baik itu terkait dengan keagamaan maupun terkait dengan urusan haji,” katanya menambahkan.
“Kunjungan ini merupakan bentuk perhatian khusus dari Raja Salman dan Putra Mahkota atas hubungan strategis antara Indonesia dan Arab Saudi yang telah terjalin selama ini,” kata dia.
Menurut dia, Raja Salman mengapresiasi upaya Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menag Yaqut yang telah menjalin banyak kerja sama di bidang dakwah dan keislaman dengan Pemerintah Arab Saudi.
“Kita tahu kedua pemimpin negara sangat berharap agar hubungan ini terus meningkat ke tingkat yang lebih strategis,” kata Faisal.
“Ini adalah amanat yang besar bagi kami bagaimana menyampaikan ajaran agama yang benar, ajaran agama yang sesuai dengan yang disampaikan oleh Rasulullah sebagai sebuah risalah ketuhanan yang bersifat universal,” kata Ahmad bin Ali Al Hudzaifi. ***
Indonesian Islamic News Agency (IINA)