Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

 


Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya. Dalam penyerangan ini seorang warga sipil yang disebut sebagai anggota intel ditembak mati.

Pernyataan itu muncul dari Sebby Sambom, juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional atau Komnas TPNPB-OPM. Dia menanggapi pernyataan Kepolisian Daerah Papua yang menyatakan kelompok kriminal bersenjata atau KKB melakukan penyerangan dengan berbaur di tengah masyarakat.

“Begini, intinya kami ini perang gerilya. Ya, perang gerilya kan begitu,” kata Sebby kepada Tempo melalui sambungan telepon, Kamis, 9 Mei 2024. Tak hanya menyerang aparat, KKB yang menamai diri sebagai TPNPB-OPM itu merangsek masuk dan membakar Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa. Dilanjutkan dengan penyerangan pos Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo.

“Jadi tentara Indonesia mau salahkan apa? Kami kan perang gerilya. Taktik gerilyanya itu. Kira-kira mereka mau apa?” kata Sebby sembari tertawa di ujung telepon.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan bahwa saat penyerangan itu aparat TNI-Polri kesulitan menghalau serangan KKB. Saat penyerangan pun pasukan sipil bersenjata ini masuk hingga ke dalam kampung. Ignatius menyatakan itu yang membuat aparat kewalahan membedakan pasukan ini.

“Saat mereka masuk ke dalam kampung, kami susah membedakan antara masyarakat kampung dengan KKB," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, melalui telepon, Senin, 6 Mei 2024.

Menurut dia, saat kelompok bersenjata berbaur ke tengah masyarakat, TNI-Polri akan kesulitan menghalau serangan tersebut. "Makanya Bapak Kapolda bilang, 'Kalau mau jangan begitu. Sudah, saya siapkan di lapangan mana baku tembak.' Nah, artinya mereka di belakang masyarakat gitu lho," ucap Ignatius.

Sumber berita / artikel asli : TEMPO

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2024 - Muslimtrend.com | All Right Reserved