Makassar - Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid (NH) menegaskan partai memprioritaskan kader sendiri untuk diusung maju di Pilgub Sulsel 2024. Namun Golkar juga membuka diri ke kader eksternal, termasuk mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
"Kalau ada kader partai yang potensial, itu wajib, dan apabila tidak ada kader potensial, kita buka diri ke orang luar," ujar Nurdin Halid kepada wartawan, Jumat (5/4/2024) malam tadi.
NH tidak menampik Golkar tetap harus membuka komunikasi politik dengan partai politik lainnya. Menurutnya, Golkar memberi ruang dari kalangan apapun untuk bisa mendapat rekomendasi bertarung di Pilkada.
"Namun apabila tidak ada potensial, kita mengambil kader luar atau birokrat. Siapa itu? Misalnya Andi Sudirman, itu kan bukan kader partai, dia orang profesional," katanya.
Menurut NH, ada mekanisme berjenjang yang dilakukan Golkar sebelum menentukan kandidat yang akan diusung di Pilkada. Pihaknya akan melihat berbagai pertimbangan sebelum menetapkan bakal calon kepala daerah.
"Tapi kita mengutamakan kader partai yang kita lihat. Dari segala segi tidak memungkinkan untuk menang, kita akan berkoalisi dan berkolaborasi," sambung NH.
Diketahui, DPP Golkar mengundang 37 bakal calon kepala daerah (cakada) dari kader Golkar Sulsel untuk mengikuti pengarahan dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (5/4). DPP akan menggali potensi bakal calon kepala daerah tersebut sebelum diberi rekomendasi usungan.
Dari 37 bakal cakada itu, ada lima yang direkomendasikan maju Pilgub Sulsel, yakni Taufan Pawe, Adnan Purichta Ichsan, Indah Indriani Putri, Ilham Arief Sirajuddin, Nurdin Halid. Namun NH mengaku tidak hadir dalam pembekalan DPP tersebut dan memutuskan tidak akan maju Pilgub Sulsel.
"Kebetulan waktu saya bertepatan di Sinjai untuk buka puasa bersama. Saya tidak sempat hadir pembekalan. Saya sudah nyatakan, insyaallah mungkin tidak maju (Pilgub Sulsel)," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Golkar Sulsel Marzuki Wadeng mengatakan pembekalan itu bertujuan untuk menggali potensi cakada. DPP Golkar juga ingin melihat persiapan kader yang diusung.
"Dari situ DPP akan memberikan penilaian bahwa kandidat ini layak, ini tidak layak, mudah-mudahan semuanya memungkinkan untuk terus maju," tambah Marzuki saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4).
(sar/hmw)