Makassar - Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Nurdin Halid (NH) menegaskan tidak akan maju sebagai calon gubernur (cagub) pada Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) meski mendapat surat tugas dari DPP Golkar. Dia ingin memberi kesempatan kepada kader Golkar yang lebih muda.
"Pilgub Sulsel biarlah yang muda-muda, saya berikan kesempatan yang muda-muda," kata NH kepada wartawan usai acara buka puasa bersama Ikatan Alumni Universitas Negeri Makassar (IKA UNM) di kediamannya, Jl Mapala, Makassar, Selasa (2/4/2024).
Dia mengaku hasil surveinya untuk Pilgub Sulsel masih tinggi dan mengklaim bakal dapat rekomendasi dari Golkar jika ingin maju. Namun dia menyadari Sulsel butuh pemimpin muda.
"Pasti tidak maju, kasih yang muda-muda-lah, walaupun surveinya di atas tapi yang muda lah. Kalau saya mau pasti saya dapat Golkar, tapi saya menyadari yang dibutuhkan pemimpin muda," katanya.
Di sisi lain, NH mengaku sudah punya gambaran soal kader yang potensial diusung Golkar di Pilgub Sulsel. NH menyebut tiga nama yakni mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Bupati Luwu Indah Putri Indriani.
"Sudah ada gambaran terkait Pilgub tapi nanti karena masih dinamis," katanya.
"Sosok IAS sangat potensial survei juga bagus punya pengalaman wali kota, pernah ikut Pilgub saya kira mumpuni untuk itu, TP (Ketua DPD Golkar Sulsel) cukuplah di DPR. Ada 3 kader Golkar, Ilham, Adnan dengan Ibu Indah, 3 ini kita akan dorong," tambah NH.
Untuk diketahui, NH menerima surat perintah sebagai bakal calon Gubernur Sulsel 2024 pada November 2023. Surat dengan nomor Sprin-1297/DPP/Golkar/XI/2023 ini Diteken langsung oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Lodewijk F Paulus.
Selain NH, Golkar juga menerbitkan surat tugas untuk 4 kader Golkar Sulsel lainnya untuk maju di Pilgub Sulsel. Mereka adalah Taufan Pawe (TP), Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Luwu Utara Indah Indriani Putri dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
(hsr/hsr)