Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Reaksi Israel Usai 2 Negara Bakal Lanjutkan Bantuan Dana ke UNRWA




Jakarta - Pemerintah Kanada dan Swedia mengatakan akan melanjutkan bantuan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA). Israel mengecam rencana tersebut, Israel menilai dukungan terhadap UNRWA merupakan kesalahan.

Dirangkum detikcom, Minggu (10/3), pemerintah Kanada mengumumkan akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Hal ini diumumkan lebih dari sebulan setelah Kanada menangguhkan pendanaan UNRWA bersama-sama dengan sekitar 15 negara lainnya.

UNRWA telah menjadi pusat kontroversi sejak Israel menuduh 12 pegawainya terlibat dalam serangan 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok Hamas.

"Saya mengumumkan bahwa pendanaan Kanada untuk UNRWA akan dilanjutkan," kata Menteri Pembangunan Internasional Ahmed Hussen kepada wartawan, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (9/3).

"Kami melanjutkan pendanaan untuk UNRWA karena situasi kemanusiaan yang mengerikan di lapangan," jelasnya, seraya menambahkan bahwa Kanada adalah negara G7 pertama yang melanjutkan pendanaan tersebut.

Respon Israel

Dilansir AFP, Minggu (10/3), Israel mengecam Kanada dan Swedia yang akan melanjutkan bantuan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina. Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan mendukung UNRWA merupakan kesalahan serius.

Diketahui, selain Kanada, Swedia juga mengumumkan akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB yang kekurangan dana tersebut. Keputusan tersebut disampaikan usai beberapa minggu setelah kedua negara tersebut menangguhkan bantuan ke UNRWA karena tuduhan Israel bahwa beberapa pegawai UNRWA terlibat dalam serangan Hamas yang memicu perang.

Kementerian luar negeri Israel meminta kedua pemerintah untuk memotong pendanaan dan 'tidak mendukung organisasi yang beranggotakan ratusan anggota Hamas'.

Bantuan baru tersebut, menurut pernyataan Israel, menunjukkan bahwa Kanada dan Swedia telah memilih untuk mengabaikan keterlibatan pegawai UNRWA dalam dugaan aktivitas teroris.

Diketahui, pada hari Sabtu, Swedia mengumumkan pencairan awal sebesar $20 juta setelah menerima jaminan pemeriksaan tambahan terhadap pengeluaran dan personel UNRWA. Kanada mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA karena situasi kemanusiaan yang mengerikan di lapangan, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sekitar 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang, menangguhkan pendanaan untuk UNRWA pada akhir Januari menyusul tuduhan Israel.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan kepada stasiun televisi Swiss RTS pada hari Sabtu bahwa dia 'sangat optimis' akan lebih banyak negara yang melanjutkan pendanaan mereka 'dalam beberapa minggu mendatang'.

"Saya pikir sejumlah negara di kawasan Teluk sebenarnya akan meningkatkan kontribusi mereka kepada badan tersebut," tambah Lazzarini.

"Hari ini saya harus menangani krisis eksistensial bagi lembaga kami di kawasan yang sedang mengalami krisis seismik yang tentunya akan berdampak selama beberapa dekade mendatang," katanya.

"Lembaga ini berisiko mati, berisiko ditutup."

UNRWA mempekerjakan sekitar 30.000 orang di wilayah pendudukan Palestina, Lebanon, Yordania dan Suriah, dengan sekitar 13.000 staf di Gaza. Israel menuduh sekitar 12 pegawai UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas.

Badan tersebut mengatakan beberapa stafnya di Gaza yang ditahan oleh otoritas Israel selama perang menceritakan pelecehan yang mereka alami di dalam tahanan.Komisi Eropa mengatakan awal bulan ini bahwa mereka akan mengucurkan dana UNRWA sebesar 50 juta euro ($55 juta).

Tugas badan ini menjadi sangat penting di Gaza, di mana PBB telah berulang kali memperingatkan akan terjadinya kelaparan setelah lebih dari lima bulan pertempuran.

(yld/rfs)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2024 - Muslimtrend.com | All Right Reserved