Anggota Komisi VI DPR, Evita Nursanty menuturkan, contoh nyata yang bisa dilihat masyarakat adalah Singapura dan Malaysia. Dua negara tetangga ini berhasil panen raya meskipun terjadi cuaca ekstrem.
“Tadi katanya (kebijakan impor beras) salah El Nino. Kenapa harga beras di Singapore dan Malaysia stabil? Kita jangan dibodoh-bodohi dengan alasan El Nino. Kenapa bisa stabil di negara lain?” ujar Evita dalam rapat kerja bersama Kemendag, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).
Legislator dari Fraksi PDIP itu meminta agar pemerintah memberikan jawaban pasti terhadap permasalahan kelangkaan pangan hingga memicu kebijakan impor beras.
“Sepanjang sejarah 25 tahun, ini impor tertinggi kita untuk beras. Sudah impornya tinggi, harga berasnya juga tinggi. Harusnya input itu kita lakukan untuk mampu mengendalikan harga beras (tetapi) harga beras tetap tinggi,” tegasnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga diminta jangan hanya menyalahkan alam maupun masyarakat dalam permasalahan kelangkaan beras.
“Sekarang salah siapa? Salah petani? Salah pedagang? Terhadap permasalah ini (pangan) kita jangan saling salah-salahan," tandasnya.