Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sekjen NATO Jawab Ancaman Trump Bawa AS Keluar Aliansi

Jakarta, Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) menanggapi ancaman Donald Trump yang hendak membawa Amerika Serikat keluar dari aliansi tersebut jika terpilih jadi presiden lagi.

Dalam pernyataan pada Minggu (11/2), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan ucapan Trump dapat membahayakan pasukan AS dan Eropa yang bertugas menjaga perdamaian.

"Setiap pernyataan bahwa sekutu tidak akan membela satu sama lain merusak semua keamanan kita, termasuk AS. Ucapan ini juga bisa membahayakan pasukan Amerika dan Eropa," kata Stoltenberg, seperti dikutip CNN, Senin (12/2).

Stoltenberg mengatakan siapa pun yang akan menjadi presiden AS nanti, harapannya adalah Amerika Serikat tetap menjadi sekutu kuat NATO.

Dia juga menegaskan bahwa serangan apa pun yang dilancarkan terhadap negara NATO bakal disambut dengan respons penuh blok itu.

"Saya berharap bahwa terlepas dari siapa yang memenangkan pemilihan presiden, AS akan tetap menjadi sekutu NATO yang kuat dan berkomitmen," ujarnya.

Stoltenberg menanggapi pernyataan Trump yang menyebut bakal mengeluarkan AS dari NATO apabila terpilih kembali jadi presiden di pemilu November mendatang.

Trump berkata demikian karena merasa sejumlah negara blok itu tidak melaksanakan kewajiban untuk berkontribusi dalam iuran NATO. Trump menyebut beberapa negara itu menunggak iuran dan beberapa lainnya tidak membayar sebesar AS.

"Tidak, saya tidak akan melindungi Anda. Bahkan saya akan mendorong mereka (Rusia) untuk melakukan apapun yang mereka inginkan. Anda harus membayarnya," kata Trump kepada pemimpin yang tidak disebutkan namanya.

Gedung Putih lantas mengecam pernyataan Trump tersebut. Gedung Putih menyebut ucapan Trump mengerikan dan tidak dapat ditolerir.

AS sendiri saat ini tergabung dalam NATO yang mendukung penuh pertahanan Ukraina dalam perang negara itu dengan Rusia. Perang tersebut telah berlangsung sejak Februari 2022.

Rusia menyerang Ukraina karena Kyiv hendak bergabung dengan NATO sehingga mengancam keamanan Moskow.

Selama perang ini, Rusia berulang kali menegaskan bahwa campur tangan negara-negara Barat bakal menyeret mereka ke dalam konflik langsung dengan Kremlin.

Selain dari Gedung Putih, kecaman serupa juga datang dari partai Trump yakni Republik. Salah seorang kader menyebut ucapan Trump menunjukkan bahwa dia tidak layak menjadi presiden.

Dari 31 anggota NATO, mayoritas negara anggota gagal memenuhi target belanja pertahanan minimal dua persen dari produk domestik bruto. Perkiraan NATO menunjukkan hanya 11 anggota yang membelanjakan anggarannya sesuai target.

Kegagalan alokasi belanja ini telah lama menjadi sumber ketegangan dengan Amerika Serikat, yang angkatan bersenjatanya merupakan inti kekuatan militer aliansi itu.

(blq/rds)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2024 - Muslimtrend.com | All Right Reserved