Berdasarkan hasil quick count, Prabowo-Gibran rata-rata unggul di angka 58-59 persen. Disusul paslon 01 Anies-Muhaimin 24-25 persen, serta paslon 03 Ganjar-Mahfud MD 16-17 persen.
"Sejak diperkenalkan pada Pemilu 2004, hasil quick count tidak pernah jauh berbeda dengan hasil KPU. Namun semua pihak, baik pasangan capres-cawapres maupun pendukungnya, tetap harus menahan diri agar tidak larut dalam euforia maupun melakukan tindakan yang bisa mengganggu jalannya berbagai proses tahapan Pemilu," kata Bamsoet usai menyaksikan hasil quick count, dari Posko Bersama Bamsoet di Purbalingga, Rabu (14/2).
Bamsoet menjelaskan, pada saatnya nanti ditetapkan sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih oleh KPU, pasangan Prabowo-Gibran harus mulai mempersiapkan diri menjalankan berbagai program kerja unggulan yang selama ini telah dijanjikan.
Antara lain, makan siang dan susu gratis untuk para pelajar maupun santri di pondok pesantren, menjamin keamanan pangan untuk rakyat, melanjutkan program hilirisasi dan JKN, hingga program membangun ekonomi digital dari hulu ke hilir.
"Prabowo dan Gibran sudah berpengalaman di pemerintahan pusat dan daerah. Keduanya juga sudah teruji dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Pada saatnya nanti memimpin Indonesia, kita berharap agar berbagai program pembangunan yang dijanjikan bisa langsung ditunaikan," kata Bamsoet.
Bamsoet berharap Prabowo-Gibran merangkul Anies-Muhaimin serta Ganjar-Mahfud MD. Baik merangkul pribadinya masing-masing, maupun merangkul partai politik pendukungnya. Sehingga bisa bergotong royong melaksanakan berbagai program pembangunan.
"Dengan merangkul seperti yang pernah dilakukan Pak Jokowi, suasana kebangsaan akan tetap kondusif seperti lima tahun terakhir ini. Merangkul bukan berarti meniadakan oposisi, melainkan mengedepankan dialog dan gotong royong dalam melaksanakan pembangunan dan mengatasi berbagai persoalan dibaliknya," pungkas Bamsoet.