Jakarta - Mahfud Md resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam. Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman, heran karena langkah Mahfud mundur belasan hari sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri pada Rabu (31/1) kemarin. Dan hari kemarin, Mahfud bertemu Presiden Jokowi untuk melepas jabatan Menko Polhukam karena maju sebagai cawapres mendampingi capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
"Intinya saya mengajukan permohonan untuk berhenti," kata Mahfud setelah pertemuan dengan Jokowi, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Mahfud juga menyampaikan surat pengunduran dirinya berisi tiga hal. Pertama, Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi telah mengangkat dirinya sebagai Menko Polhukam. Kedua, substansi surat yang berisi permohonan berhenti kepada Jokowi.
"Lalu yang ketiga, saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik," imbuh Mahfud.
Mahfud Sebut Pertemuan dengan Jokowi Banyak Berguraunya
Mahfud mengatakan bicara dari hati ke hati saat menyampaikan pengunduran diri ke Jokowi. Mahfud menyebut saat itu sama-sama tersenyum dengan Jokowi.
"Saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik. Alhamdulillah Bapak Presiden sama dengan saya, kita bicara dari hati ke hati dan penuh kekeluargaan dan sama sama tersenyum, tidak ada ketegangan apapun," kata Mahfud Md dalam konferensi pers di Istana Merdeka.
"Pertemuan memang agak lama, lebih dari 10 menit, karena memang banyak guraunya juga," kata Mahfud.
Mahfud mengatkaan dirinya dan Jokowi bernostalgia saat bertemu kemarin. Mahfud juga mengutarakan kalau Jokowi bilang dirinya merupakan Menko Polhukam terlama dalam 10 tahun belakangan.
"Kita tersenyum, bergembira, bercerita masa lalu ketika kita mulai bekerja. Bahkan Pak Presiden mengatakan Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi karena dulu Pak Tedjo tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan kalau ndak salah, lalu Pak Wiranto 3 tahun setengah lewat 2 bulan," kata Mahfud.
"Saya hampir 4 tahun setengah," imbuhnya.
Mahfud Yakin Kabinet Jokowi Solid
Mahfud yakin Kabinet Indonesia Maju (KIM) tetap solid usai dirinya mundur dari jabatan Menko Polhukam. Mahfud yakin pemerintah mampu menghandle kabinet.
Hal itu diungkap Mahfud saat memberikan keterangan pers usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Mahfud awalnya mengatakan tidak ada ketegangan dalam pertemuannya dengan Jokowi.
"Iya tadi dengan Pak Jokowi saya gurau-gurau saja, sangat cair dan penuh persaudaraan gitu, nggak ada ketegangan apapun, tadi nggak bicara soal sidang kabinet," kata Mahfud.
Mahfud lantas ditanya kondisi kabinet usai dirinya mengajukan pengunduran diri. Mahfud yakin kabinet tetap solid.
"Ya tentu lah, itu kan pemerintah pasti bisa menghandle itu, soliditas kabinet," ucapnya.
Habiburokhman Terheran-heran
Habiburokhman mempertanyakan langkah yang diambil Mahfud 14 hari sebelum pencoblosan. Dia menyoroti posisi Mahfud yang merangkap cawapres dan Menko Polhukam di mana memang secara aturan tidak melanggar undang-undang.
"Dalam konteks norma perundang-undangan, rangkap status sebagai cawapres dan sebagai menteri bukanlah hal yang dilarang," katanya, Rabu (31/1).
Dia mempertanyakan keputusan mundur Mahfud itu baru disampaikan 14 hari jelang pencoblosan Pemilu 2024.
"Bisa jadi ini gimik politik yang gagal, rakyat akar rumput mempertanyakan. Kalau rangkap status dianggap tidak bermartabat oleh Prof Mahfud, mengapa beliau baru mundur sekarang setelah berjalan 79 hari dan sisa 14 (hari) jelang pencoblosan,' ujar Habiburokhman.
"Berarti jauh lebih banyak waktu tidak bermartabat dong ketimbang yang bermartabat?" sambungnya.
Hasto Bilang Langkah Mahfud sebagai Teladan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memuji langkah Mahfud yang mundur sebagai Menko Polhukam. Menurut Hasto, langkah mundur yang diambil Mahfud sudah bijak.
"Keputusan diambil dengan bijak, diambil dengan niat baik dan itulah yang telah dilakukan oleh Prof Mahfud Md," kata Hasto saat jumpa pers di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).
Hasto berharap langkah mundur cawapres dari Ganjar Pranowo itu diikuti pasangan calon lainnya yang masih menjabat sebagai pejabat negara. Hasto menyebut nama capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
"Semoga keteladanan integritas dari Prof Mahfud Md ini dapat menular, termasuk ke Pak Prabowo sehingga (mundur)," ujar Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud itu.
"Ya meskipun anggaran di sana besar sekali, sehingga rasanya kalau (Prabowo) mundur dengan anggaran sebesar itu sayang. Tapi ini merupakan sikap (Mahfud) yang gentleman," jelasnya.
Habiburokhman Balas Hasto PDIP
Habiburokhman heran gimik politik disebut teladan. Dia menyoroti lagi mundurnya Mahfud pada 14 hari jelang pencoblosan.
"Saya bingung kalau gimik politik disebut tauladan. Hari ini adalah hari ke 79 beliau rangkap status sebagai cawapresn sekaligus Menko Polhukam," kata Habiburokhman, saat dihubungi, Kamis (1/2/2024).
"Cuma sisa 14 hari menjelang pencoblosan. Jadi kalau presentasinya sudah sekitar 84,9% dari rentang waktu penetapan paslon hingga pencoblosan beliau jalani dengan rangkap status," kata Habiburokhman.
Habiburokhman menyebut jika mundurnya Mahfud murni sikap politik, maka seharusnya dilakukan sejak awal. Habiburokhman mengaku curiga hal ini dilakukan untuk menyelamatkan elektabilitas.
"Kalau murni sikap politik harusnya mundur sejak awal daftar, kalau mundur diujung begini patut dicurigai motifnya menyelamatkan elektabilitas, itu logika rakyat. Ada tukang sate di dapil saya bilang bahwa ini ibarat makan sop kambing, sudah habis dagingnya semua dan tinggal kuahnya baru bilang sop kambing tidak enak dan tidak baik," tuturnya.
"Kita semua harus ingat bahwa rakyat akar rumput selalu membandingkan perkataan dan perbuatan para elit," sambungnya.
Meski begitu, Habiburokhman mengaku menghormati keputusan Mahfud. Mundurnya Mahfud dinilai memperjelas hanya Prabowo-Gibran lah yang mengusung keberlanjutan program Jokowi.
"Namun demikian kami tetap menghormati keputusan beliau untuk mundur. Setidaknya hal ini memperjelas bahwa kami lah satu-satunya paslon yang mengusung keberlanjutan. Kami satu-satunya paslon yang akan menjaga dan mengamankan seluruh legacy pak Jokowi yang saat ini sangat diapresiasi oleh sebagian besar rakyat," tuturnya.
(idn/fas)