Solo, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menerima kekalahan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung partainya. Paslon nomor urut 03 itu menempati posisi terakhir berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan sejumlah lembaga survei di Indonesia.
Khusus di Kota Solo, PDIP juga melakukan hitung cepat sendiri. Penghitungan dilakukan di Kantor DPC PDIP Solo, Kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
Hingga pukul 19.11 WIB, Ganjar menempati posisi kedua dengan perolehan suara 62.185 (34,45 persen). Jauh tertinggal dibanding Paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan suara 90.185 (49,97 persen). Sementara paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di posisi buncit dengan capaian suara 28.118 (15,58 persen).
"Ya, kita menerima hasil quick count. Tapi tetap kita menunggu hasil yang real count dari KPU," kata Rudy saat ditemui di Kantor DPC PDIP Solo, Rabu (14/2).
Rudy mengatakan pihaknya sudah berupaya maksimal untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud di daerahnya. Konsolidasi gencar dilakukan setiap hari beberapa pekan sebelum pemungutan suara.
"Tapi kalau melihat seperti ini ya sudah. Pertarungan, perjuangan, sudah kita lakukan semaksimal mungkin. Apapun yang terjadi harus kita terima apa adanya," katanya.
Menurut Rudy, kekalahan Ganjar-Mahfud di Solo tak lepas dari besarnya kekuatan lawan. Terutama pasangan Prabowo-Gibran. Paslon itu mendapat sokongan dari tujuh koalisi besar beranggotakan tujuh partai.
"Koalisinya kan ada Gerindra, Golkar, PAN, PBB, PSI. Ada tujuh partai yang ada di situ dan besar-besar. Bagaimanapun harus diakui koalisi itu sangat-sangat menentukan juga," kata Rudy.
Di lain pihak, Ganjar-Mahfud hanya didukung PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura. Hanya PDIP yang memiliki perolehan suara yang cukup signifikan di Pemilu 2019 di tingkat nasional. Bahkan di Solo sendiri, PPP, Perindo, dan Hanura sama sekali tidak mendapatkan kursi DPRD Kota Solo di Pileg 2019.
"Di Solo (PDIP) ya hanya sendiri. Karena koalisinya kan PPP dan Perindo dan Hanura tidak punya kursi di Solo," katanya.
(syd/agt)