Jakarta - Brigadir Kepala (Bripka) Abster Matthew Wongkar dikenal sebagai polisi yang sering mengawal ambulans di dalam tol kawasan DKI Jakarta. Dia pun diusulkan menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2024.
Salah satu pembaca detikcom yang mengusulkan adalah Hartawan Laksana, dia usulkan Bripka Abster usai melihat aksi Abster di media sosial membantu mengawal ambulans menembus kemacetan kota Jakarta. Berikut terstimoni dari Hartawan:
Pak Abster sering mengawal dan membukakan jalan bagi ambulans di jalan tol. Semua dilakukan dengan sukarela dengan tidak mengganggu tugasnya. Bravo Pak Abster!
detikcom menghubungi Hartawan untuk mengkonfirmasi dan menggali lebih dalam soal usulan tersebut. Hartawan menyebut dia mengetahui Abster dari media sosial khususnya dari akun intagram dan YouTube milik Abster.
"Saya tahu beberapa tahun yang lalu, sebelum follow, saya follow setahun lebih ya, di masa pandemi banyak nonton, di YouTube, Instagram, saya melihat kiprah beliau. Saya amati kolom komentar, sopan semua, kadang kalau sudah jadi publik figur, komentar ada yang hardik apa, beliau tidak," kata Hartawan saat dihubungi.
Hartawan menyebu Abster, yang kini
menjabat sebagai Patwal Polairud DitPolair Baharkam Polri, tidak membuat aksi mengawal ambulans itu mengganggu tugas utama untuk mengawal pejabat Polri.
"Kemudian dari pemanfaatan waktu pak, beliau membantu masyarakat itu saat beliau berangkat bekerja, dan pulang kerja, dan tujuan searah, dan saya asumsikan dari nampak dan diceritakan di video beliau tidak korupsi waktu, tidak korupsi yang apa beliau dapat kan untuk membantu orang, tapi (ambulans) searah dengan beliau lalui setiap hari," kata Hartawan.
Kawal Ambulans demi Melayani Warga
Akun YouTube Abster M Wongkar, sebanyak 153 ribu orang berlangganan, sementara itu di akun Instagramnya telah diikuti oleh 260 ribu orang. Dia dua media sosial itu, Abster membagikan kegiatan saat dia membantu mengawal ambulans atau kendaraan prioritas lain.
Abster bertugas menggunakan motor gede atau moge. Saat dia berkendara di jalan, dia akan bertanya ke mana lokasi tujuan ambulans yang dijumpai. Dia pun mengawal meski tidak sampai ke lokasi tujuan dan berpisah di titik tertentu.
Dengan motor besarnya itu, Abster memandu ambulans melintasi tol. Dia pun meminta kepada pengendara lain untuk memberi ruang agar ambulans bisa melintas.
Terpisah, Bripka Abster menceritakan kegiatannya mengawal mobil prioritas khususnya ambulans berawal dari perasaan dia sebagai insan manusia dan Polri. Menurutnya, membantu sesama perlu dilakukan oleh siapapun.
"Memang secara rinci bukan tupoksi dari saya, namun secara insan manusia bisa dan insan Polri sudah tugas pokoknya melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. Semua polisi harus memiliki rasa itu. Kita bekerja untuk melayani masyarakat," katanya saat dihubungi.
Awal mula Bripka Abster viral membantu mengawal ambulans terjadi pada malam lebaran tahun 2020. Namun, dia mengatakan sudah melakukan pengawalan terhadap ambulan sejak beberapa tahun sebelumnya ketika ditugaskan menjadi Patwal dan mengendarai motor dinas.
"Sejak motoris, sejak pengawal bergabung provos dan pengawal pimpinan itu sejak 2018/2019. Setelah itu ketika berdinas atau selesai kegiatan, atau antarkan dokumen penting, dan di mana saya jalan sendiri, ketika ketemu kendaraan prioritas, saya sering melakukan itu," katanya.
"Tapi viral itu pertama kali ketika pas lebaran 2021 atau 2020, pas lebaran, saat mengarah pulang, di tol pasar minggu, saat pulang ke Jatiwarna. Mereka di dalam mobil, mereka nggak tahu siapa (polisi yang kawal) kemudian memposting, kemudian viral, akhirnya ada yang tahu itu saya, dari mulai situ rame. Ambulans membawa jenazah pas hari lebaran," katanya.
Bripka Abstar akan mengawal ambulans yang dia temui ketika di jalan raya. Meskipun, dia hanya mengawal setengah jalan karena arah ambulans tidak sejalan dengan tujuannya.
"Saat mengawal pimpinan pun, ketika ketemu kendaraan lebih prioritas dari yang saya kawal, ambulans itu saya taro di depan mobil pimpinan saya. Karena arahan dari pimpinan saya begitu. Jadikan satu rangkaian," katanya.
Memberi Edukasi Kendaraan Prioritas
Abster menyebut kesadaran memberikan ruang kepada kendaraan prioritas sangat kurang. Sehingga banyak masyarakat yang abai dengan tidak memberikan ruang untuk kendaraan prioritas.
"Saya rasa, kenapa perlu dibantu, kesadaran masyarakat berkendara di Indonesia masih egois. Masih banyak yang tidak memprioritaskan kendaraan prioritas yang diatur undang-undang," katanya.
Padahal, menurut Abster, dengan memberikan ruang kepada kendaraan prioritas khususnya ambulans, kita telah memberikan ruang kepada orang yang benar-benar membutuhkan. Tapi, masih banyak pengendara yang abai.
"Sebenarnya, dengan menepi, memberi ruang, itu sudah cukup membantu, tapi kesadaran masyarakat masih banyak yang kurang. Contoh bahu jalan, digunakan bus besar, kendaraan pribadi, padahal bahu jalan disiapkan untuk kendaraan prioritas, dan emergensi," katanya.
Abster pun mendapat banyak bantuan saat membuat video yang diunggah di akun YouTube Abster M Wongkar, atau instagramnya. Ada yang memberikan kamera hingga sukarela mengedit video.
"Follower saya beri kamera. 'Mungkin Pak Abster kalau ada kamera di motor lebih bagis, biar ada view dari motor lah.' Ya sudah saya pasang.
"Adapun follower saya lihat video abang bagus tapi yang edit kurang. 'Mau nggak saya editin video abang, saya editor, abang ngak usah mikir bayaran saya, yang penting kopi sama rokok buat nemenin edit,'" ujarnya.
(aik/hri)