Jakarta, Presiden Joko Widodo akhirnya buka suara terkait isu yang menyebutkan bahwa 15 Menteri di bawahnya akan mundur, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Meski tidak menyanggah secara langsung, namun Jokowi menyebut para menterinya masih bekerja hingga kini. Hal itu seakan Jokowi ingin menyampaikan bahwa kabinet kerjanya masih terus berjalan.
"Menteri tiap hari kita ratas, tiap hari kita rapat terbatas, tiap hari kita rapat internal, tiap hari, dengan semua menteri, dengan semua atau sebagian menteri," kata Jokowi setelah menghadiri harlah Muslimat NU di Gelora Bung Karno, dikutip Detik.com Sabtu (20/1/2024).
Ketika ditanya isu mundurnya banyak menteri hoax atau tidak, Jokowi justru mempertanyakan pihak yang menyebut bahwa para kabinet kerjanya bakal mundur.
"Ya kabarnya dari siapa, kita tiap hari dari pagi sampai sore, pagi siang malam, rapat paripurna, rapat internal, rapat terbatas, selalu nggak pernah ada jedanya, setiap jam, setiap dua jam, gonta-ganti rapat, gonta-ganti menteri juga, nggak ada masalah," ucapnya.
Belasan menteri Kabinet Indonesia Maju dikabarkan siap mundur dari pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin. Beberapa nama yang diisukan antara lain adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Pernyataan ini disebutkan oleh ekonom senior Faisal Basri beberapa waktu lalu. Dia mengatakan para menteri tengah menunggu momentum pas untuk mengundurkan diri.
"Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur," kata Faisal dalam acara Political Economic Outlook yang digelar PROGRESIF, seperti dikutip Selasa (16/1/2024).
Proses pengunduran diri menteri pernah terjadi juga saat pemerintahan Presiden Soeharto. Saat itu, Faisal bercerita ada 12 menteri lain yang mundur.
Dia mengatakan untuk masyarakat bisa membujuk menteri yang siap mundur segera mengeksekusi rencananya. Alasan mereka juga tak salah karena Presiden Jokowi telah berpihak pada Pilpres 2024 kepada salah satu calon saja.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat," tegas Faisal.
(fsd/fsd)