Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jawaban Anies Baswedan Diminta Emak-emak di Sorong Lanjutkan Program Jokowi


Sorong - Emak-emak bernama Dina Ijie di Kota Sorong, Papua Barat Daya, meminta capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan agar bersedia melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika memenangkan Pilpres 2024. Anies pun menjawab tidak keberatan dengan permintaan Dina.

Anies awalnya menemui sejumlah pedagang di kawasan Jembatan Puri, Kota Sorong, Selasa (16/1). Saat itulah Dina bersalaman dengan Anies dan menyampaikan permintaannya kepada Anies.

"Mama harap bikin (program) macam Jokowi yang mama mau. Jokowi bikin kita sejahtera," kata seorang pedagang bernama Dina Ijie saat bersalaman dengan Anies di Jembatan Puri, Selasa (16/1/2024).

Dina mengatakan rakyat Papua senang bila program Jokowi bisa dilanjutkan oleh Anies. Dia juga meminta Anies untuk memperhatikan kaum mama-mama Papua yang masih berjualan beralaskan karpet di jalan.

"Kita memilih presiden ini supaya kita rakyat Papua senang, perhatikan kita sama saja dengan Jokowi bikin begitu itu baru kita senang," kata Dina.

"Kalau ikut program Jokowi baru kita mau. Kita minta tempat jualan yang bagus, air bersih karena kita setiap hari beli 5 kali air pengen itu Rp 2.000," ungkapnya.

Anies Beri Jawaban

Anies yang mendengar sendiri permintaan Dina lantas memberikan jawaban. Dia berjanji meneruskan program yang baik dari Presiden Jokowi, termasuk presiden terdahulu lainnya.

"Semua program yang baik akan diteruskan karena program baik itu ada mulai zaman Bung Karno, Bapak Harto, Bj Habibie, Bapak Gusdur, Megawati lalu SBY itu semua ada program yang berkelanjutan misalnya Puskesmas, posyandu itu kan bukan dimulai dari sekarang tapi dari dulu," ujarnya.

Anies mengatakan setiap kepemimpinan pasti melahirkan kebijakan baru. Tentunya kebijakan tersebut bisa dilanjutkan jika baik bagi masyarakat.

"Setiap masa kepemimpinan selalu ada hal baru yang dibawa dan itu juga semua yang baik akan kita teruskan," tutupnya.

Anies Bicara Biaya Pendidikan di Papua Mahal

Anies juga menyinggung soal biaya pendidikan yang mahal di Papua. Menurut dia, kenyataan itu cukup fatal.

Anies awalnya berbincang dengan warga bernama Ketti Patahe. Ketti menyampaikan keluhannya terkait biaya pendidikan di Papua.

"Anak saya tidak sekolah bapak (hari ini tidak pergi sekolah), biaya mahal bapak," kata Ketti saat bersalaman dengan Anies di Jembatan Puri.

Ketti mengatakan dua anaknya belajar di sekolah negeri namun harus membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang mahal. Anak pertamanya yang duduk di bangku SMA harus membayar SPP Rp 200 ribu dan anak keduanya di SMP membayar SPP Rp 150 ribu.

"Saya bayar mereka punya SPP itu sejak mereka masuk sekolah anak yang SMA Rp 200 ribu per bulan nanti yang SMP itu Rp 150 ribu per bulan. Makanya, mereka jarang ke sekolah," katanya.

"Saya harap kalau Pak Anies terpilih bisa lihat saya punya anak-anak, mungkin uang SPP tidak usah bayar," lanjutnya.

Anies pun tampak kaget mendengar keluhan Ketti terkait pendidikan di Papua. Dia menilai masalah pendidikan di Papua cukup fatal sebab masih ada anak-anak yang tidak bersekolah karena biaya yang mahal.

"Tadi saya bertemu dengan ibu-ibu yang anak-anaknya ini kan hari sekolah, jam belajar tapi anak-anaknya tidak sekolah. Tadi keluhannya karena biaya mahal. Kenyataannya ada masalah pendidikan yang cukup fatal, bagaimana anak-anak tidak berada di sekolah karena biaya mahal," tuturnya.

"Terus saya tanyakan sekolah swasta atau negeri, dijawab negeri. Ini fenomena yang harus diselesaikan jadi walaupun seringkali kita mengatakan kami puas tapi begitu dicek bagaimana kondisi pendidikan, kesehatan? Jauh dari memuaskan," tambahnya.

Anies menegaskan akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di Papua. Menurutnya, kunci kemajuan Papua adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM), pendidikan hingga kesehatan.

"Kami berkomitmen tentang akses pendidikan yang berkualitas. Artinya, anak-anak bisa sekolah tanpa beban biaya dan mereka bisa belajar sampai tuntas. Itu komitmen kita khususnya kawasan seperti Papua. Karena kunci kemajuan Papua ada pada peningkatan kualitas SDM, pendidikan dan kesehatannya," tutupnya.

(hmw/hmw)



Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2024 - Muslimtrend.com | All Right Reserved