Alissa menilai apa yang dilakukan Gibran bukan sikap kritis. Dia mempertanyakan pengetahuan Tsamara tentang sikap kritis.
"Sedih saya baca twit ini. Masa mba @TsamaraDKI tidak bisa membedakan sikap kritis dengan sikap kemlinthi dan merendahkan?" kata Alissa melalui akun X @AlissaWahid, Minggu (21/1).
Pernyataan itu merespons cuitan Tsamara soal aksi Gibran di debat. Dia bertanya alasan anak muda selalu dianggap tidak sopan saat bersikap kritis.
"Mengapa kalau anak muda yang keras dan kritis selalu dianggap tidak sopan? Tetapi jika yang melakukan itu adalah orang tua ke anak muda selalu dianggap biasa saja, dan kita sebagai anak muda diminta menerima seolah itu sesuatu yang biasa saja. Apakah ini tidak standar ganda?" cuit Tsamara.
Sebelumnya, dua cawapres mengkritik etika Gibran dalam debat. Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar menyindir Gibran yang sengaja bertanya tentang istilah-istilah asing.
"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, singkatan. Kita levelnya adalah policy dan kebijakan," ucap Cak Imin.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Debat Cawapres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu malam (21/1).
Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD saling beradu gagasan dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Debat dipandu oleh dua moderator perempuan, yakni Retno Pinasti dan Zilvia Iskandar.
(dhf/rhr)