Penyaluran bantuan pangan beras 10 kilogram tidak akan dihentikan hanya karena gelaran Pemilu 2024. Begitu juga bantuan tunai untuk masyarakat tidak akan dihentikan.
Begitu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menyaksikan langsung penyaluran bantuan pangan beras 10 kg di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (18/1).
Disampaikan Airlangga, program bantuan sosial ini semata-mata untuk kesejahteraan rakyat. Sebab, saat ini masyarakat Indonesia dihantui dampak badai El Nino yang membuat musim tanam menjadi mundur.
"Ada politik atau tidak ada politik, program ini untuk kesejahteraan rakyat, untuk menekan inflasi, mendorong daya beli masyarakat," ujar Airlangga
"Dan tadi masyarakat minta dilanjutkan, dan tentu program pemerintah tidak bisa berhenti hanya karena ada pemilu," imbuhnya.
Airlangga memastikan, pemerintah berupaya untuk tetap menjaga daya beli masyarakat. Dia mengaku upaya ini dengan menggelontorkan bantuan pangan beras pada masyarakat di tengah ancaman gagal panen yang terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.
Menurut Ketua Umum Partai Golkar ini, pemerintah sudah membeli beras 3,5 ton sejak 2023. Sebanyak 3 juta ton sudah masuk pada 2023, dan pada Januari ini akan masuk lagi beras sebanyak 500 ribu ton.
"Tahun 2024 ini pemerintah juga sudah putuskan untuk impor beras 3 juta ton, dan ini 2 juta ton sedang berproses di Bulog," pungkasnya.